Senin, 30 Maret 2015

KEPALA BAYI



KEPALA BAYI

A.    Ukuran – ukuran Kepala Janin
Kepala janin Merupakan bagian tubuh yang paling besar dan paling keras yang akan dilahirkan.
Besar dan posisi kepala janin akan sangat menentukan dan mempengaruhi jalannya persalinan.
Trauma pada kepala bayi selama persalinan dapat mempengaruhi kehidupannya : hidup sempurna, cacat, atau meninggal. Kepala secara garis besar dapat dibagi menjadi tulang-tulang tengkorak (kranium), tulang-tulang dasar tengkorak (basis kranii) dan tulang-tulang muka. Tulang tengkorak (kranium) bayi paling menentukan keberhasilan proses persalinan pervaginam, karena daerahnya relatif paling luas dan mengalami kontak langsung dengan jalan lahir.
Ukuran-ukuran diameter kepala bayi yang menentukan di antaranya :
1.      Presentasi Belakang Kepala, Kepala melewati vulva dengan diameter sub mentobregmantika ( 9,5 cm ).
2.       Presentasi Puncak Kepala, Diameter yang berperan Diameter Oksipito Frontalis ( ±11,5cm).
3.      Presentasi Dahi, Diameter Oksipitomentalis ( ±13 cm).
4.      Presentasi Muka, Diameter Submentobregmantika ( 9,5 cm).
5.      Diameter Biparietalis, Ukuran lintang antara os parietal kanan / kiri.
6.      Diameter Bitemporalis, Ukuran lintang terkecil antara 2 temporalis (±8cm)

Ukuran-ukuran sirkumferensia / lingkar kepala bayi :
1.      Sirkumferensia Suboksipito-bregmatika  ( 32 cm)
2.      Sirkumferensia Oksipito-frontalis ( 34 cm)
3.      Sirkumferensia Mento  oksipitalis ( 35 cm)
4.      Sirkumferensia  Submento-bregmatikus ( 32 cm)


 

B.     Bidang Hodge
Hodge, menemukan bidang-bidang lain dalam panggul untuk mengetahui seberapa jauh penurun kepala pada panggul yang dikenal dengan Bidang Hodge. Beliau juga mengajarkan pelajaran kebidanan tentang letak verteks/letak belakang kepala, mekanisme letak sungsang, pemasangan forsep, dan mengubah letak kepala dengan tangan sebelum memasang cunam.

 

Bidang Hodge dipelajari untuk menentukan sampai di mana bagian terendah janin turun ke dalam panggul pada persalinan dan terdiri atas empat bidang:

1. Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas symphisis dan promontorium.

2. Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian bawah symphisis.

3. Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak setinggi spina isciadika kanan dan kiri.

4. Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III, terletak setinggi os koksigeus.

C.    Sutura
Sutura adalah batas antara 2 tulang, sedangkan fontanella merupakan antara sudut – sudut tulang terdapat ruang ditutup dengan membran.

Beberapa sutura pada tengkorak :

·         Sutura Sagitalis Superior, yang menghubungkan kedua ossis parietalis kiri dan kanan
·         Sutura Koronaria, yang menghubungkan os parietalis dengan os frontalis
·         Sutura Lamboidea , yang menghubungkan os parietalis dengan os oksipitalis
·         Sutura Frontalis, yang menghubungkan kedua ossis frontalis.

Terdapat 2 fontanella ( Ubun – ubun) yaitu :

·         Fontanella Minor ( Ubun-ubun Kecil), berbentuk segitiga, dan terdapat ditempat sutura sagitalis superior bersilang dengan sutura lamboidea.
·         Fontanella Mayor (Ubun-ubun Besar), berbentuk segiempat panjang, terdapat ditempat sutura sagitalis superior dan sutura frontalis bersilang dengan sutura koronaria.

D.    Molase Kepala  Janin

                    Adalah perubahan bentuk kepala sebagai akibat penumpukan tulang tengkorak yang saling overlapping satu sama lain karena belum menyatu dengan kokoh dan memungkinkan terjadinya pergeseran sepanjang garis sambungnya. Molase (Molding) melibatkan seluruh tengkorak kepala, dan merupakan hasil dari tekanan yang dikenakan atas kepala janin oleh struktur jalan lahir ibu. Sampai batas-batas tertentu, molase akan memungkinkan diameter yang lebih besar bisa menjadi lebih kecil dan dengan demikian bisa sesuai melalui panggul ibu.

                    Molase  ( penyusupan ) adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala janin dapat menyesuaikan diri dengan bagian atas panggul ibu. Tulang kepala yang saling menyusup / tumpang tindih menunjukan kemungkinan adanya disproporsi tulang panggul ( Chepalo Pelvic Disproportion ) CPD.

Setiap kali melakukan pemeriksaan dalam, nilai penyusupan kepala janin, temuan  dicatat pada partograf dengan lambang :
0  :   Tulang – tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dipalpasi.
1  :   Tulang – tulang kepala janin tumpang tindih, tetapi masih dapat dipisahkan.
2  :   Tulang – tulang kepala janin hanya saling bersentuhan.
3  :   Tulang – tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkan.


2 komentar:

  1. sudah bagus kak, tapi kalau bisa disertai dengan sumber artikelnya :)

    BalasHapus
  2. Mba itu tingkatan molase no 1 dan 2 salah, mohon dikoreksi atau diubh takutnya buat orang pelajari jd salah.

    BalasHapus