Senin, 23 Maret 2015

1000 HARI PERAMA KEHIDUPAN



1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

A.    Pengertian 1000 hari kehidupan
Seribu hari disini adalah seribu hari pertama kehidupan, yaitu 270 selama masa didalam kandungan dan 730 hari selama masa 2 tahun pertama pasca lahir. Penting karena ini adalah masa pertumbuhan dan perkembangan seluruh organ dan sistem tubuh. Pada saat dilahirkan, bayi mempunyai organ yang hampir semuanya telah selesai dibentuk, diikuti dengan perkembangan pasca lahir.
Bayi mungil yang baru lahir merupakan makhluk yang membutuhkan asuhan dan mempunyai hak untuk dapat tumbuh kembang dengan optimal. Sehingga, suatu ketika ia menjadi dewasa, ia akan menjadi manusia yang berkualitas.
             “Tumbuh kembang yang dialaminya adalah suatu proses perubahan biologis, psikologis dan emosional yang terjadi sejak lahir sampai remaja. Berbagai faktor mempengaruhi proses ini, mencakup genetik, gizi, kesehatan dan stimulasi yang diberikan oleh lingkungan hidupnya,” jelas Julistio Djais, dr, SpA(K), MKes dalam makalahnya berjudul Gizi dan Perkembangan Kecerdasan Anak. dr. Julistio menyampaikan bahwa ada beberapa pembagian periode usia perkembangan anak, antara lain Bayi baru lahir (0 – 4  minggu), Bayi (4 minggu – 1 tahun), Toddler (1 – 3 tahun), Prasekolah (4 – 6 tahun), Anak usia Sekolah (6 – 12 tahun), dan Remaja (13 – 20 tahun).
            Dalam perkembangan bayi, dikenal 3 kelompok perkembangan yang saling berkaitan, yaitu perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan emosional. “Perkembangan kognitif ini yang dimaksud dengan perkembangan kecerdasan anak,” tambahnya.
            Perkembangan kognitif yang mempengaruhi tingkat kecerdasan anak mempunyai beberapa tahap, yaitu :
Sensorimotor stage atau periode sejak bayi lahir sampai usia 2 tahun, dimana pemahaman bayi mengenai lingkungan masih terbatas pada persepsi sensoris dan aktivitas motoriknya. Perilaku yang tampak merupakan respons motorik sederhana terhadap stimuli sensoris
“Yang menarik, ketika bayi mencapai usia 7 – 9  bulan, ia mulai mengembangkan yang dinamakan object permanence.  Ia mulai mempunyai kemampuan untuk mengerti bahwa objek tetap ada walau tidak terlihat. Sebagai contoh bila mainan favoritnya disembunyikan di bawah selimut, meskipun dia tidak dapat melihat dia akan berusaha mencari di bawah selimut,” jelas dr. Julistio.
            Tahap selanjutnya adalah preoperational stage atau periode antara usia 2 – 6 tahun dimana anak belajar menggunakan bahasa. Pada tahap ini anak belum mengerti logika, belum dapat dimanipulasi dengan informasi dan belum dapat melihat dari sisi orang lain.
            Pada periode ini, anak mulai menganalisis simbol, khususnya kata dan bentuk atau gambar. Disebut preoperasional karena saat ini anak belum mampu mengoperasikan aspek kognitif spesifik, seperti hitungan matematik. Sebagai tambahan untuk penggunaan simbol, anak suka berpura-pura memainkan peran seorang tokoh seperti superman, guru dan lain-lain.
            Kemudian, tahap concrete operational stage atau periode antara 7 – 11 tahun, dimana anak mulai memahami operasi kognitif, anak mulai berpikir logis tentang kejadian nyata, tapi masih susah memahami konsep abstrak atau yang berkaitan. Dalam analisis simbol, ia sudah mampu memahami arti  beberapa simbol tokoh dan mampu berganti-ganti dalam aksi meniru berbagai simbol tokoh tokoh tersebut.
            Terakhir, tahap formal operational stage atau  periode antara usia 12 tahun sampai dewasa, dimana anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir tentang konsep abstrak, kemampuan berpikir logis, mencari alasan rasional, dan membuat rencana yang sistematis.
            dr. Julistio kemudian menyampaikan bahwa peran gizi dalam perkembangan kecerdasan anak sangat penting khususnya dalam 1000 hari pertama kehidupan anak. Dalam 1000 hari adalah dari saat konsepsi sampai usia 2 tahun. Perkembangan optimal perlu didahului oleh terjadinya pertumbuhan otak bayi yang optimal. Pertumbuhan otak bayi berlangsung dengan cepat pada saat dalam kandungan sampai tahun-tahun pertama kehidupan bayi. Pada saat ini, zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak harus terpenuhi dengan memadai.
Pertumbuhan dan perkembangan ini memerlukan asupan gizi dari ibu, baik yang dikonsumsi ibu maupun yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu. Bila pasokan gizi dari ibu ke bayi kurang, bayi akan melakukan penyesuaian, karena bayi bersifat plastis (mudah menhyesuaikan diri). Penyesuaian tersebut bisa melalui pengurangan jumlah sel dan pengecilan ukuran organ dan tubuh yang lebih kecil, agar sesuai dengan terbatasnya asupan gizi. Sayangnya sekali berubah, bersifat permanen, atinya bila perbaikan gizi dilakukan setelah melewati kurun seribu pertama kehidupan, maka efek perbaikannya kecil, sebaliknya bila dilakukan pada masa 1000 HPK, terutama didalam kandungan, maka efek perbaikannya bermakna.
Perubahan permanen inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang. Mereka yang mengalami kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, mempunyai tiga resiko:
1)       resiko terjadinya penyakit tidak menular/ khronis, tergantung organ yang terkena.    bila ginjal, maka akan menderita hipertensi dan gangguan ginjal, bila pancreas maka akan beresiko penyakit diabetes tipe 2, bila jantung akan beresiko menderita penyakit jantung, dst;
2)       bila otak yang terkena maka akan mengalami hambatan pertumbuhan kognitif, sehingga kurang cerdas dan kompetitif; dan
3)       gangguan pertumbuhan tinggi badan, sehingga beresiko pendek/stunting.
Keadaan ini ternyata tidak hanya bersifat antar-generasi (dari ibu ke anak) tetapi bersifat trans-generasi (dari nenek ke cucunya). Sehingga diperkirakan dampaknya mempunyai kurun waktu 100 tahun, artinya resiko tersebut berasal dari masalah yang terjadi sekitar 100 tahun yang lalu, dan dampaknya akan berkelanjutan pada 100 tahun berikutnya.

B.     Anjuran Khusus Zat Gizi untuk Pertumbuhan Otak
Ibu hamil dan Menyusui
·         Energi sejak trimester ke 2 perlu ditingkatkan yang didapat dari makanan yang berlemak, mengandung karbohidart tinggi seperti nasi, roti, kentang, mie, dan yang mengandung protein baik hewani dan tumbuh-tumbuhan
·         Protein ditingkatkan dengan menambah konsumsi protein hewani seperti ayam, ikan, daging, telur, susu dan protein nabati yaitu dari kacang-kacangan
·         Sumber vitamin A dapat diambil dari hati, telur, sayuran dan buah berwarna kuning, sayuran berwarna hijau, minyak dan produk lain yang difortifikasi
·         Zat besi yang berasal dari hewani didapat dari daging berwarna merah, unggas, ikan, makanan yang difortifikasi, kacang-kacangan dan daun sayuran berwarna hijau
·         Asam folat banyak ditemukan dalam daun sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, dan hati
Bayi
Makanan bayi terbaik sampai saat ini adalah ASI eksklusif, tentunya yang berasal dari ibu menyusui dengan gizi baik.
Seribu hari pertama kehidupan telah disepakati oleh para ahli di seluruh dunia sebagai saat yang terpenting dalam hidup seseorang. Sejak saat konsepsi (pertemuan sperma dan sel telur), perkembangan janin di dalam kandungan, hingga ulang tahun yang kedua menentukan kesehatan dan kecerdasan seseorang. Memaksa anak dan remaja untuk mengonsumsi makanan sehat menjadi kurang bermakna dibanding apa yang ibu makan saat hamil. Makanan selama kehamilan dapat mempengaruhi fungsi memori, konsentrasi, pengambilan keputusan, intelektual, mood, dan emosi seorang anak di kemudian hari. Para ahli menemukan bahwa setidaknya 50 zat yang mempengaruhi fungsi otak dipengaruhi oleh asupan makanan dan nutrisi mikro selama 1000 hari pertama kehidupan. Kegagalan asupan nutrisi penting selama periode emas ini menimbulkan efek jangka panjang dan tidak dapat diubah. bayiPemenuhan gizi yang optimal selama periode ini ,selain memberi kesempatan bagi anak untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif, juga berisiko lebih rendah dari menderita penyakit degenerative seperti jantung, kencing manis, stroke, dan obesitas. Pertumbuhan anak pada periode emas berlangsung secara cepat, yaitu selama tahun pertama dan kedua usia anak. Namun, dalam kasus-kasus kekurangan gizi, justru fakta menunjukkan bahwa penurunan status gizi terjadi pada periode ini. Oleh karena itu asupan makanan selama kehamilan sangatlah perlu untuk diperhatikan. Departemen kesehatan RI juga menyerukan hal yang sama, selain untuk mendapatkan generasi penerus yang lebih berkualitas, juga untuk memutus rantai kemiskinan. Dengan meningkatkan kuliats kesehatan ibu hamil dan anak sejak dalam kandungan akan didapatkan generasi penerus yang lebih produktif sehingga dapat memajukan kualitas generasi muda. Sembilan pesan inti 1000 hari pertama kehidupan yaitu:

·         Selama hamil, makan makanan beraneka ragam
·          Memeriksa kehamilan 4 x selama kehamilan
·          Minum tablet tambah darah
·         Bayi yang baru lahir Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
·         Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan
·          Timbang BB bayi secara rutin setiap bulan
·          Berikan imunisasi dasar wajib bagi bayi
·          Lanjutkan pemberian ASI hingga berusia 2 tahun
·         Berikan MP ASI secara bertahap pada usia 6 bulan dan tetap memberikan ASI.
Penentuan kualitas itu akan dimulai saat bunda hamil, bahkan dari hari pertama kehamilan.Pemerintah telah menggalakkan 1000 hari menuju Indonesia Prima yang mencerminkan betapa specialnya seorang buanda.Sebenarnya gerakan ini sudah dilakukan dari jauh-jauh hari. Gerakan ini sudah lama dilakukan atau mungkin dicanangkan di luar negeri sana dan beberapa foundation yang bergerak di bidang gizi juga sudah berupaya untuk melakukan gerakan ini. Yah mungkin beberapa foundation atau organisasi yang care dengan bidang gizi dan tentu saja itu terjadi di luar negeri. Mengapa 1000 hari??? Yang dimaksud dengan 100 hari adalah terhitung mulai anak masi dalam kandungan ibunya hingga berusia 2 tahun, namun dengan catatan hitungan per bulan adalah 30 hari. Berikut adalah pembagian dari gerakan 1000 hari ini :
* saat masih dalam kandungan ibu yaitu 280 hari
* saat bayi berusia 0-6 bulan = 180 hari
* saat bayi berusia 6-8 bulan = 60 hari
* saat bayi berusia 8-12 bulan = 120 hari
* saat usia 12-24 bulan = 360 hari
berdasarkan hal itulah diadakan gerakan 1000 hari. 5 titik kritis perkembangan dan pertumbuhan dari anak-anak Indonesia demi menuju INDONESIA PRIMA
Perlu di ketahui bahwa berdasarkan hasil penelitian Shrimpton et. al., (2001) yang berjudul “Worldwide Timing of Growth Faltering: Implications for Nutritional Interventions”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa status gizi seorang anak berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) cenderung mengalami penurunan pada saat ia memasuki usia 3 bulan dan terus mengalami penurunan yang sangat cepat sampai ia berusia 12 bulan dan mulai melambat pada umur 18-19 bulan. Sedangkan berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), penurunan dimulai sekitar umur 3 bulan sampai umur 15 bulan.Jika penggiat gizi melakukan intervensi setelah anak berumur 2 tahun, maka intervensi tersebut sangat tidak efektif, karena kondisi anak mulai memburuk jauh sebelum anak berusia 2 tahun dan bersifat irreversible. Bukan berarti anak umur 2 tahun ke atas tidak butuh perhatian, akan tetapi konsep ini berbicara tentang skala prioritas. Beberapa ahli mengatakan bahwa periode umur anak dibawah 2 tahun dikenal dengan “periode emas” atau “Window of Opportunity”.Jadi, untuk medapatkan generasi yang sehat dan kuat dan mewujudkan Indonesia prima, maka skala prioritas program ialah mulai anak masih dalam kandungan sampai ia berumur 2 tahun.

Periode 1000 hari pertama :

1. Periode dalam kandungan (280 hari)
·         Pastikan bahwa ibu yang mengandung memiliki status gizi yang baik, tidak mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) dan Anemia.
·         Selama ibu hamil wajib mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan, makanan dengan porsi kecil namun sering dapat dianjurkan dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan.
·         Suplement tambah besi (Fe), asam folat dan vitamin C dibutuhkan untuk mencegah terjadinya anemia.
·         Ibu harus memeriksakan kehamilannya secara rutin
·         Memasuki usia kehamilan trimester 3 ibu dan suami mempersiapkan informasi mengenai menyusui, agar saat melahirkan nantinya akan memberikan IMD dan ASI Eksklusif untuk bayinya kelak.
2. Periode 0 – 6 bulan (180 hari)
·         Semua anak yang lahir harus mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
·          Medapatkan ASI Eksklusif
·         Membantu ibu yang mengalami masalah dengan pemberian ASI Eksklusif dengan tersedianya media konsultasi mengenai ASI Eksklusif
·          Bantuan dukungan kepada Ibu untuk memberikan ASI Eksklusif
·         Memantau pertumbuhan bayi secara teratur
3. Periode 6- 24 bulan (540hari)
·         Memastikan bahwa ibu mengetahui jenis dan bentuk makanan serta frekuensi pemberian makanan untuk bayi.
·         Mengajarkan kepada ibu mengenai masa transisi pemberian makanan pada bayi
·         Makanan lumat atau cair pada usia 6-8 bulan, lembek lunak/semi pada pada usia 8-12 bulan, dan makanan padat pada usia 12-24 bulan
·         Memberikan dorongan dan dukungan pada ibu untuk tetap memberikan ASI
·         Mengajarkan dan memberikan informasi kepada ibu mengenai pemilihan bahan makanan yang bergizi dan murah untuk makanan tambahan bagi bayi.
·          Memantau pertumbuhan secara teratur.
C.    BAGAIMANA JIKA PADA MASA 1000 HARI TERSEBUT TIDAK DI PERHATIKAN?
Menurut hipotesis barker:
Jika terjadi kekurangan gizi Pada janin dan anak 0-3 tahun
JANGKA PENDEK:
-Perlembangan otak terganggu
-Pertumbuhan otot dan organ organ tubuh terganggu
-Programing metabolisme glukosa,lemak,protein,hormonal dll yang terjadi di dalam sel tubuh akan terganggu
JANGKA PANJANG:
-kognitif dan kemampuan belajar terganggu
-imunitas dan produktifitas kerja menurun
-obesitas,diabetes,penyakit jantung, hipertensi, stroke, kanker
bahkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil akan memberikan dampak buruk pada skor IQ buah hati. Ibu yang menderita kekurangan zat yodium selama kehamilan akan menghambat perkembangan otak dan janin dan mengakibatkan kehilangan 10 IQ poin. Kekurangan energi protein pada ibu hamil yang di sebabkan oleh kekurangan makanan bergizi dan infeksi akan menyebabkan gangguan fungsi kognitif dan perkembangan bayi juga akan mengalami kehilangan skor IQ sebesar 10 poin.
Dampak merugikan setiap hari yang terjadi menurut penelitian cornell university 2003 adalah:
- 300 ibu meninggal ketika melahirkan karena kekurangan zat besi
- 4.000 anak balita meninggal akibat kekurangan vitamin A
- 50.000 bayi lahir dengan kapasitas perkembangan mental dan kecerdasan yang   berkurang karena kurang yodium dan kurang zat besi
Jika hal itu terjadi maka generasi masa depan bangsa indonesia akan menjadi bangsa yang rapuh dan menjadi generasi yang tidak berkualitas.
1000 hari kehidupan pertama dihitung dari proses pembuahan janin dalam rahim sampai 2 tahun setelah melahirkan. Dalam masa-masa tersebut menurutnya disitulah awal kehidupan yang mencetak perkembangan otak, pertumbuhan masa tubuh dan pembentukan komposisi badan serta pembentuka metabolismme, glukosa,lipids, protein, hormon/receptor/gen, yang tentunya akan berdampak pada jangka panjang seperti kognitif prestasi belajar, kekebalan kapasitas kerja dan tidak rentan terkena penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan pembuluh darah , kanker dan distabilitas lansia.
Jika pada 1000 hari pertama kehidupan ada asupan gizi yang tercukupi maka untuk kesehatan kedepan akan baik, tapi jika asupan gizi pada masa 1000hari pertama kurang tercukupi maka akan menjadi penyebab utama masalah kesehatan dan gizi pada masa-masa berikutnya. Untuk itu menurut Prof. Hamam Hadi, siapa yang bisa menangani 1000 hari pertama kehidupan dengan baik maka peluang kesehatan kedepan akan lebih baik pula, dan barang siapa yang tidak bisa dengan baik menangani 1000 hari pertama kehidupan maka peluang kesehatan kedepan juga akan tidak baik.
Yang menjadi masalah adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan gizi yang tercukupi pada 1000 hari pertama kurang begitu ada, untuk itu ia berharap perlu adanya upaya penyadaran kepada masyarakat tentunya hal ini harus melibatkan semua elemen yang ada baik pemerintah, tokoh masyarakat , dan tentunya rekan-rekan media untuk bisa memberikan sebuah informasi yang bisa memberikan penyadaran pada masyarakat akan pentingnya asupan gizi yang cukup pada 1000 hari pertama kehidupan. Suami juga perlu tahu akan pentingnya hal itu sehingga suami bisa memberikan pengertian dan dukungannya kepada istri untuk bisa memberikan asupan gizi yang cukup pada anaknya pada 1000 hari pertama kehidupan.
Untuk memberikan asupan gizi yang cukup pada janin yang masih dalam kandungan seorang Ibu hendaknya bisa melakukan pola hidup sehat dengan menkonsumsi makanan yang bergizi dan melakukan olahraga yang cukup yang tentunya olahraga yang tidak membahayakan pada janin. Seorang Ibu yang melakukan pola hidup sehat tentunya akan melahirkan seorang bayi yang sehat pula tapi jika eorang Ibu yang tidak melakukan pola hidup sehat seperti tidak menkonsumsi makanan yang bergizi dan olahraga yang cukup maka resiko besar akan melahirkan seorang bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Seorang bayi yang dilahirkan BBLR cenderung mengalami perkembangan mental terlambat apalagi jika tidak mendapat asupan ASI Ekslusif dari Ibunya dan asupan gizi yang cukup pada 1000 hari pertama kehidupan bisa menyebabkan Balita Stunting .
Kemungkinan yang terjadi bagi balita stunting di kehidupan kedepan akan mengalami resiko serius terhadap kesehatan, kemampuan kognitif dan kualitas akademik menurun, produktifitas menurun dan rentan terhadap penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, obesitas,jantung dan pembuluh darah, kanker dan distabilitas lansia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar