Bounding Attachment

Bonding attachment
adalah kontak dini secara lngsung natara ibu dan bayi setelah proses
persalinan,dimulai pada kala III sampai dengan postpartum.
Prakondisi yang
mempengaruhi ikatan(mercer, 1996), yaitu :
- kesehatan emosional orang tua
- sistem dukungan social yang meliputi pasangna hidup, teman dan keluarga
- suatu tigkat keterampilan alam berkomunikasi dan dalam member asuhan yang kompeten
- kedekatan orang tua dengan bayi
- kecocokan orang tua-bayi (termasuk keadaan, temperamen, dan jenis kelamin)
Tahap-tahap bounding
attachment
- Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
- Bounding (keterikatan)
- Attachment, perasaan kasih sayang yang mengikat individu dengan indivudu lain
Menurut Klaus, Kenell
(1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan. Elemen-elemen bounding
attachment meliputi:
1. Sentuhan
Sentuhan, atau indera
peraba, dipakai seara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu
sarana untuk mengenali bayi baru loahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi
dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang
hampir sama yakni pengasuh memulai eksplorasi jari tangan ke bagian kepala dan
tungkai kaki. Tidak lama kemudian pengasuh memakai telapak tangannya untuk
mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya. Gerakan ini dipakai
menenangkan bayi.
2. Kontak mata
Ketika bayi baru lahir
mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan
menggunakan lebih banyak wktu utuk salaing memandang. Beberap ibu mengatakan,
dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat degan bayinya
3. Suara
Saling mendenganr dan
meresponi suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu
tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sedangkan bayi akan menjadi tenag dan
berpaling kea rah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara
bernada tinggi.
4. Aroma
Perilaku lain yang
terjalaina antara orang tua dan bayi ialah respons terhadap aroma / bau
masing-masing. Ibu mengetahui setiap anak memiliki aroma yang unik. Sedangkan
bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya.
5. Entraiment
Bayi baru lahir
bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraaan orang dewasa. Mereka
menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang
berdansa mengikut nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mula
berbicara. Irama ini berfungsi member umpan balik positif kepada orang tua dan
menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.
6. Bioritme
Anak yang belum lahir
atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibuya. Untuk itu,
salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme).
Orang tua dapat membantu proses ini dengan member kasih sayang yang konsisten
dan dengan memanfaatkan waktu sat bayi mengembangkan perilaku yang responsive.
Hal ini dapat meningkatkan interaksi social dan kesempatan bayi untuk belajar.
7. Kontak dini
Saat ini, tidak ada
bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan
hal yang penting hubungan orang tua-anak. Namun menurut Klaus, Kennel (1982),
ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini:
- Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat
- Reflek menghisap dilakukan dini
- Pembentuk kekebalan aktif dimulai
- Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak
Pinsip-prinsip dan
upaya meningkatkan Bounding Attachment :
a) Menit pertama jam perrtama
b) Sentuhan orangtua pertama kali
c) Adanya ikatan yang baik dan sistematis
d) Terlibat proses persalinan
e) Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi
kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu serta memberi rasa nyaman.
f) Fasilitas untuk kontak lebih lama
g) Perawat maternitas khusus (bidan)
h) Libatkan anggota keluarga lainnya
i)
Informasi bertahap
mengenai bonding attachment
Dampak positif bounding attachment
1.
Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social
2.
Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi
3.
Hambatan bounding attachment
4.
Kurang support sistem
5.
Ibu dengan risiko
6.
Bayi dengan risiko
7. Kehadiaran bayi yang tidak diinginkan
1. Kurangnya support
sistem.
Cara untuk melakukan
Bounding Attachment ada bermacam-macam antara lain:
- Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya
pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir atau yang biasa disebut
dengan IMD (Inisiasi Menyusu Dini), secara langsung bayi akan mengalami kontak
kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa
yang dibutuhkan oleh semua manusia.
Manfaat Inisiasi
Menyusu Dini
I.
Untuk bayi
a. Kehangatan
Christensson et al,
(1992) melaporkan bahwa dibandingkan bayi-bayi yang diletakan dalam boks
ternyata bayi-bayi yang kontak kulit dengan kulit ibunya mempunyai suhu tubuh
yang lebih hangat dan stabil.
b. Kenyamanan
Ternyata bayi-bayi yang
dilakukan inisiasi dini lebih jarang menangis dibandingkan dengan bayi-bayi
yang dipisahkan dari ibunya.
c. Kualitas perlekatan
Di banding bayi yang
dipiosahkan dari ibunya, bayi-bayi yang di lakukan inisiasi dini mempunyai
kemampuan perlekatan mulut yang lebih baik pada waktu menyusu.
II.
Untuk ibu
Pelepasan plasenta yang
lebih cepat akan mengurangi resiko terjadinya pendarahan.
Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
- Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
- Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.
- Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
- Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
- Asi yang pertama (colostrum) mengandung beberapa Antibodi yang dapat mencegah infeks pada bayi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
- Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
- Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
- Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting karena:
- Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
- Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
- Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.
2.
Rawat gabung
Rawat gabung merupakan
salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses
lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan
bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya,
karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan
oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya
rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu
merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat
digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena
refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat
menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa
adanya suatu kesatuan keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar